Senin, 14 Februari 2011

Hari Valentine


    
  Hari Valentine (bahasa Inggris: Valentine's Day), pada tanggal 14 Februari adalah sebuah hari di mana para kekasih dan mereka yang sedang jatuh cinta menyatakan cintanya di Dunia Barat. Asal-muasalnya yang gelap sebagai sebuah hari raya Katolik Roma didiskusikan di artikel Santo Valentinus. Beberapa pembaca mungkin ingin membaca entri Valentinius pula. Hari raya ini tidak mungkin diasosiasikan dengancinta yang romantis sebelum akhir Abad Pertengahan ketika konsep-konsep macam ini diciptakan.
Hari raya ini sekarang terutama diasosiasikan dengan para pencinta yang saling bertukaran notisi-notisi dalam bentuk "valentines". Simbol modern Valentine antara lain termasuk sebuah kartu berbentuk hati dan gambar sebuah Cupido (Inggris: cupid) bersayap. Mulai abad ke-19, tradisi penulisan notisi pernyataan cinta mengawali produksi kartu ucapan secara massal. The Greeting Card Association (Asosiasi Kartu Ucapan AS) memperkirakan bahwa di seluruh dunia sekitar satu milyar kartu valentine dikirimkan per tahun. Hal ini membuat hari raya ini merupakan hari raya terbesar kedua setelah Natal di mana kartu-kartu ucapan dikirimkan. Asosiasi yang sama ini juga memperkirakan bahwa para wanitalah yang membeli kurang lebih 85% dari semua kartu valentine.
Di Amerika Serikat mulai pada paruh kedua abad ke-20, tradisi bertukaran kartu diperluas dan termasuk pula pemberian segala macam hadiah, biasanya oleh pria kepada wanita. Hadiah-hadiahnya biasa berupa bunga mawar dan cokelat. Mulai tahun1980-an, industri berlian mulai mempromosikan hari Valentine sebagai sebuah kesempatan untuk memberikan perhiasan.
Sebuah kencan pada hari Valentine seringkali dianggap bahwa pasangan yang sedang kencan terlibat dalam sebuah relasi serius. Sebenarnya valentine itu Merupakan hari Percintaan, bukan hanya kepada Pacar ataupun kekasih, Valentine merupakan hari terbesar dalam soal Percintaan dan bukan berarti selain valentine tidak merasakan cinta.
Di Amerika Serikat hari raya ini lalu diasosiasikan dengan ucapan umum cinta platonik "Happy Valentine's", yang bisa diucapkan oleh pria kepada teman wanita mereka, ataupun, teman pria kepada teman prianya dan teman wanita kepada teman wanitanya

Senin, 24 Januari 2011

Sejarah : Perang Dunia I

 Perang Dunia I (disingkat PDI atau PD1; juga dinamakan Perang Dunia Pertama, Perang Besar, Perang Negara-Negara, dan Perang untuk Mengakhiri Semua Perang) adalah sebuah konflik dunia yang berlangsung dari 1914 hingga 1918.

Perang ini dimulai setelah Pangeran Franz Ferdinand dari Austria-Hongaria (sekarang Austria) dibunuh anggota kelompok teroris Serbia, Gavrilo Princip di Sarajevo. Tidak pernah terjadi sebelumnya konflik sebesar ini, baik dari jumlah tentara yang dikerahkan dan dilibatkan, maupun jumlah korbannya. Senjata kimia digunakan untuk pertama kalinya, pemboman massal warga sipil dari udara dilakukan, dan banyak dari pembunuhan massal berskala besar pertama abad ini berlangsung saat perang ini. Empat dinasti, Habsburg, Romanov, Ottoman dan Hohenzollern, yang mempunyai akar kekuasaan hingga zaman Perang Salib, seluruhnya jatuh setelah perang.

 Perang Dunia I menjadi saat pecahnya orde dunia lama, menandai berakhirnya monarki absolutisme di Eropa. Ia juga menjadi pemicu Revolusi Rusia, yang akan menginspirasi revolusi lainnya di negara lainnya seperti Tiongkok dan Kuba, dan akan menjadi basis bagi Perang Dingin antara Uni Soviet dan Amerika Serikat. Kekalahan Jerman dalam perang ini dan kegagalan untuk menyelesaikan masalah-masalah yang masih menggantung yang telah menjadi sebab terjadinya Perang Dunia I akan menjadi dasar kebangkitan Nazi, dan dengan itu pecahnya Perang Dunia II pada 1939. Ia juga menjadi dasar bagi peperangan bentuk baru yang sangat bergantung kepada teknologi, dan akan melibatkan non-militer dalam perang seperti yang belum pernah terjadi sebelumnya.

 Perang Dunia menjadi terkenal dengan peperangan parit perlindungannya, di mana sejumlah besar tentara dibatasi geraknya di parit-parit perlindungan dan hanya bisa bergerak sedikit karena pertahanan yang ketat. Ini terjadi khususnya terhadap Front Barat. Lebih dari 9 juta jiwa meninggal di medan perang, dan hampir sebanyak itu juga jumlah warga sipil yang meninggal akibat kekurangan makanan, kelaparan, pembunuhan massal, dan terlibat secara tak sengaja dalam suatu pertempuran.

Pihak yang terlibat antara lain : - Sekutu : Rusia, Perancis, Britania Raya, Kanada, Italia, Amerika     Serikat
                                             - Blok Sentral : Austria-Hongaria,  Jerman, Kekaisaran Ottoman, Bulgaria.
   Denagn Hasil : Kemenangan Sekutu. Akhir dari kekaisaran Jerman, Kekaisaran Rusia, Kekaisaran Utsmaniyah dan austria-hongaria. terbentuknya negara - negara baru di eropa timur.

Jumat, 14 Januari 2011

Megalit


Megalit adalah batu besar yang digunakan untuk membangun struktur atau monumen. Megalitik adalah struktur yang dibuat oleh batu besar.
Megalit berasal dari kata dalam bahasa Yunani μέγας megas berarti besar, dan λίθος lithos berarti batu.
Kebudayaan Megalitikum bukanlah suatu zaman yang berkembang tersendiri, melainkan suatu hasil budaya yang timbul pada zaman Neolitikum dan berkembang pesat pada zaman logam. Setiap bangunan yang diciptakan oleh masyarakat tentu memiliki fungsi.
Contohnya hasil kebudayaan zaman megalitikum: kapak persegi, kapak lonjong, Menhir , Dolmen, Kubur batu, Waruga, Sarkofagus, Punden Berundak

A. Budaya megalitik di Indonesia

Di Indonesia, beberapa etnik masih memiliki unsur-unsur megalitik yang dipertahankan hingga sekarang.


Pasemah

Pasemah merupakan wilayah dari Propinsi Sumatera Selatan, berada di kaki Gunung Dempo. Tinggalan-tinggalan megalitik di wilayah ini tersebar sebanyak 19 situs, berdasarkan penelitian yang di lakukan oleh Budi Wiyana (1996), dari Balai Arkeologi Palembang. Tinggalan megalitik Pasemah muncul dalam bentuk yang begitu unik, patung-patung dipahat dengan begitu dinamis dan monumental, yang mencirikan kebebasan sang seniman dalam memahat sehingga tinggalan [megalitik pasemah], disebut oleh ahli arkeologi sebagai Budaya Megalitik Pasemah.

Nias


Rangkaian kegiatan mendirikan batu besar (dolmen) untuk memperingati kematian seorang penting di Nias (awal abad ke-20).
Etnik Nias masih menerapkan beberapa elemen megalitik dalam kehidupannya. Lompat batu dan kubur batu masih memperlihatkan elemen-elemen megalitik. Demikian pula ditemukan batu besar sebagai tempat untuk memecahkan perselisihan.

Sumba

Etnik Sumba di Nusa Tenggara Timur juga masih kental menerapkan beberapa elemen megalitik dalam kegiatan sehari-hari. Kubur batu masih ditemukan di sejumlah perkampungan. Meja batu juga dipakai sebagai tempat pertemuan adat.

Kamis, 13 Januari 2011

Megantereon

   Megantereon was an ancient machairodontine saber-toothed cat that lived in North America, Eurasia, and Africa. It may be the ancestor of Smilodon.

A. Fossil range
 Fossil fragments have been found in Africa, Eurasia, and North America. Megantereon seems to have first appeared in the early Late Miocene roughly 11.61—5.33 million years ago with fossil evidence of M. praecox recovered in Punjab, Pakistan. In North America, the oldest specimen was M. hesperus unearthed in Polk County, Florida, USA dating to 7.9—-7.8 Ma (AEO).
About 3-3.5 Million years ago it is firmly recorded also from Africa and Eurasia. At the end of the Pliocene it evolved into the larger Smilodon in North America, while it survived in the Old World until the middle Pleistocene. The youngest remains from east Africa are about 1.5 million years old. In southern Africa the genus is recorded from Elandsfontein, a site dated to around 700,000-400,000 years old. Remains from Untermaßfeld show that Megantereon lived until 900,000 years ago in Europe. In Asia it may have survived until 500,000 years ago, as it is recorded together with Homo erectus at the famous site of Zho-Khou-Dien in China. The only full skeleton was found in Senéze, France.


B. Hunting technique
     It is unlikely that Megantereon simply bit its prey as the long, sabre-teeth that Smilodon is famed for are not strong enough to leave buried inside a struggling prey animal: the teeth would break off. It is possible that they bit their prey and then allowed it to bleed to death, but then they would have to protect that animal from other predators and thus their tactic for killing remains uncertain. It is now generally thought that Megantereon, like other saber-toothed cats, used its long saber teeth to deliver a killing throat bite, severing most of the major nerves and blood vessels. While the teeth would still risk damage, the prey animal would be killed quickly enough that any struggles would be feeble at best

C. Species

The number of species is unclear, with some known from only fragmentary evidence. Some researchers have argued that three species should be distinguished: M. cultridens from North America, Asia (except the Indian subcontinent) and the European Pliocene, M. whitei from Africa and the European Lower Pleistocene and M. falconeri from India Therefore, the true number of species may be less than the full list of described species reproduced below
  • Megantereon nihowanensis - probably a junior synonym of M cultridens
  • Megantereon cultridens
  • Megantereon whitei
  • Megantereon gracile
  • Megantereon eurynodon
  • Megantereon megantereon
  • Megantereon vakhshensis
  • Megantereon ekidoit
  • Megantereon falconeri
  • Megantereon hesperus
  • Megantereon spiryleris

Senin, 10 Januari 2011

My Hunter's Thing

hello, hunters...
nama saya alvian nur wahyudhi. anda dapat memanggil saya dengan nama alvian dan vian.
my nickname is allenando.. hehe

aku lahir di sidoarjo pada tanggal 3 mei 1996.
sekarang saya tinggal di kota balikpapan..

terima kasih atas kunjungan anda ke blog saya, semoga anda menikmatinya... hehe